Memamerkan Pengetahuan

Pameran ini mulanya dikemas untuk membangunkan spirit dan sentimen positif atas sejarah seni rupa Bandung yang pada suatu masa tertentu populer dengan sebutan “Mazhab Bandung” (Bandung School). Terlepas dari soal apakah terma itu masih relevan dalam perkembangan seni rupa Indonesia hari ini; lalu menimbang kritik yang pernah mengatakan bahwa Bandung School bukanlah school of thought – sebuah sistem pemikiran atau sekumpulan orang yang punya tradisi intelektual yang khas dan otentik; atau kecaman bahwa Bandung adalah antek budaya asing yang harus diganyang karena seninya tidak berpijak pada masyarakat, pameran ini tetap saja masih menyisakan bayang-bayang “warisan” permasalahan tersebut. Dan perkara apakah para seniman dalam pameran kali ini masih memikirkan soal “warisan” tersebut, itu pun adalah hal lain.

Karena itulah pameran ini kami beri tajuk Laporan/Pengetahuan. Ini bukanlah cara untuk menghindari kerasnya perdebatan seputar ‘warisan” itu dan bukan juga suatu cara untuk menyembunyikan diri dari kelimun sejarah. Ini lebih merupakan sebuah cara kami untuk tetap konsisten melaporkan suatu pencapaian selama setahun bekerja di Seni Rupa-ITB. Tidak seluruhnya memang, tetapi sebagian kecil saja. Kami sepenuhnya menyadari bahwa istilah Laporan memberi isyarat akan kewajiban (mirip laporan seorang tahanan luar aktivis politik di masa Orde Baru).

Laporan/Pengetahuan adalah pameran tahunan hasil karya dosen-dosen Seni Rupa-ITB untuk diapresiasi oleh civitas akademik dan khalayak umum, terutama: mahasiswa. Sudah semestinya pameran ini menuai tanggapan proporsional guna membangun kepercayaan diri yang lebih baik di kalangan dosen dalam proses mendidik para mahasiswanya di ruang kelas. Bagaimanapun juga pameran ini secara telanjang memperlihatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam mencipta karya, menulis, dan meneliti seni rupa.

Aminudin TH Siregar